Inilah Jenis Produk Ekspor yang Berpotensi Cuan Besar – Bisnis ekspor impor adalah suatu usaha yang mengimpor dan mengekspor produk dari satu negara ke negara lain. Ekspor adalah proses menjual produk atau jasa ke luar negeri, sedangkan impor adalah proses membeli produk atau jasa dari luar negeri. Bisnis ekspor-impor bisa meliputi produk manufaktur, bahan baku, produk pertanian, produk peternakan, produk minyak dan gas, dan lain-lain. Untuk itu, sebelum memulai bisnis ini ada baiknya Anda membaca terlebih dahulu penjelasan dalam artikel ini. Kami akan memberikan tips memulai bisnis ekspor impor yang menjanjikan secara lengkap mulai dari persiapan hingga beberapa rekomendasinya untuk pemula.
Secara umum, potensi ekspor dan impor Indonesia di tahun 2023 masih cukup bagus, tetapi menunjukkan sedikit penurunan. Januari hingga Maret 2023 menunjukkan surplus berturut-turut, dengan nilai ekspor Maret 2023 mencapai 23,50 miliar Dolar. Akan tetapi, nilai ekspor April menunjukkan penurunan hingga sebesar 12,29 miliar Dolar. Penurunan juga terlihat jika nilai tersebut dibandingkan dengan periode serupa tahun 2022. Pada bulan Maret, misalnya, penurunan nilai ekspor tahun 2023 mencapai 11,33 persen dibandingkan 2022. Walau terdapat tren penurunan, Indonesia tetap masih bisa menggali potensi lewat komoditas ekspor impor tertentu. Apalagi, pengolahan komoditas seperti produk dari bahan alami dan kerajinan lokal cukup diminati.
Tanaman Obat
Tanaman obat dan aromatik menjadi potensi bisnis ekspor yang terus berkembang. Indonesia kaya akan tanaman obat yang belum semuanya dijelajahi, sehingga potensi pasarnya selalu ada. Menurut BPOM, Indonesia punya lebih dari 9.000 spesies tanaman dan hewan berkhasiat yang potensinya belum banyak dijelajahi. Selain menggali potensi tanaman khusus, tantangan lainnya adalah memenuhi standar keamanan negara tujuan. Contoh tanaman obat yang punya potensi pasar cukup besar adalah jahe, meniran, kumis kucing, kunyit, dan mengkudu.
Kopi
Kopi masih menjadi komoditas bisnis ekspor yang cukup potensial. Pasar kopi Indonesia tidak hanya negara-negara Eropa, tetapi juga Asia, Amerika, dan Timur Tengah. Pebisnis bisa membidik berbagai celah untuk memasarkan kopi ke luar negeri.
Selain biji kopi single origin dan olahannya, pebisnis bisa memasarkan minuman kopi kemasan. Ada juga potensi untuk membuat makanan atau produk kecantikan berbahan kopi.
Perabot
Ekspor perabot Indonesia menghadapi cukup banyak persaingan di Asia Tenggara, seperti Vietnam dan Malaysia. Akan tetapi, pebisnis ekspor masih bisa mencari celah untuk memasarkan perabot lokal, terutama buatan pengrajin lokal. Contohnya adalah perabot khas suatu daerah seperti jati Jepara, atau perabot rotan dan bambu. Sebaliknya, ada potensi ekspor dari perabot modern dan kontemporer buatan desainer dan pengrajin lokal.
Kakao
Selain kopi, kakao menjadi komoditas yang cukup dicari di pasar global. Pada tahun 2022, contohnya, kakao Sumatra Utara mencatat potensi ekspor yang cukup memuaskan. Apalagi, lahan di provinsi ini masih berpotensi untuk menambah jumlah lahan kakao. Indonesia memiliki potensi ekspor besar jika berhasil memperluas kerja sama dengan negara-negara penghasil cokelat. Belgia, Swiss, dan Prancis, contohnya, merupakan tujuan pasar potensial untuk produk kakao.
Rempah – Rempah
Rempah-rempah selalu menjadi komoditas andalan Indonesia. Potensi ekspor beragam rempah saat ini masih cukup besar, terutama untuk pasar Eropa. Selain karena rasa, pasar Eropa juga menyukai rempah karena tren kuliner. Pebisnis Indonesia bisa membidik selera orang Eropa dengan membuat produk rempah campuran (spice blends) yang karakteristik rasanya sesuai lidah mereka. Rempah juga bisa menjadi campuran produk seperti perawatan kulit (skincare) dan suplemen kesehatan. Karena ekspor produk rempah saat ini masih cenderung rendah, pebisnis bisa membidik pasar luar negeri, bahkan sebagai UKM. Selain Eropa, pebisnis bisa membidik pasar Asia Timur dan Amerika Utara sebagai target pasar potensial.
Produk Bahari
Produk bahari merupakan produk mahjong slot ekspor yang saat ini masih terus digenjot oleh pemerintah Indonesia. Pebisnis ekspor dapat membidik pasar Uni Eropa, terutama dengan produk favorit seperti cumi-cumi, sotong, tuna, dan cakalang. Potensi produk bahari Indonesia untuk ekspor tidak terbatas pada ikan-ikanan. Indonesia punya potensi untuk menjadi eksportir rumput laut, produk olahan ganggang, dan udang.
Tekstil
Indonesia memiliki industri tekstil yang cukup maju, dengan tujuan pemasaran lebih dari 20 negara. Pemilik bisnis ekspor masih bisa menjelajahi potensi tekstil untuk membidik pasar dunia. Salah satu potensi besar pasar tekstil Indonesia ada pada fashion. UKM bahkan bisa menjual produk daerah ke luar negeri karena memiliki daya tarik khusus. Contohnya adalah mengolah kain tradisional menjadi produk jadi, dari pakaian sehari-hari hingga tas.